Rabu, 21 Oktober 2009

kosa kata japan ^^ part 3

okuremasu II (okureru, okureta) = terlambat (waktu)
maniaimasu I (maniau, mniatte) = tepat, keburu (waktu)
tsukimasu I (tsuku, tsuite) = menyalakan (lampu)
kiemasu II ( kieru, kiete) = mati, padam (lampu)
akimasu I (aku, aite) = membuka (pintu)
shimarimasu I (shimaru, shimete) = menutup (pintu)
yarimasu I (yaru, yatte) = melakukan, mengerjakan (lebih kasar dari "suru")
mimasu II (miru, mite) = melihat, memeriksa
renraku shimasu III (~suru, ~shite) = menghubungi

okashii = aneh, lucu
tsumaranai = tidak lucu
tsugou ga ii = kesempatan/ keadaan yang baik
tsugou ga warui = kesempatan/ keadaan yang tidak baik

choushi = keadaan (untuk mesin / kesehatan)
ryou = asrama
kanrinin = pengawas
yuushoku = makan malam

[o-] furo = mandi, kamar mandi
[o-] yu = air panas
gasu = gas
sentakuki = mesin cuci
~ ki = mesin ~
~ kata = cara ~
konna ~ = seperti ini
sonna ~ = seperti itu
anna ~ = seperti yang di sana
kouyatte = dengan cara begini
saki ni = duluan, lebih duluan

kochira wa [kanrinin-san] desu = ini [ibu pengawas], ( pada waktu memperkenalkan seseorang)
osewani narimasu = saya mengucapkan terima kasih sebelumnya atas bantuan anda.
kochira koso = terimalah perkenalan saya (ucapan balasan terhadap "douzo yoroshiku")

kosa kata japan ^^ part 2

uchimasu I (utsu, utte) = mengetik
sousa shimasu III (~suru, ~shite) = mengoperasikan, menjalankan
miemasu II (mieru, miete) = kelihatan, terlihat
kikoemasu II (kikoeru, kikoete) = kedengaran, terdengar
dekimasu II (dekiru, dekite) = rampung, sudah
tsukimasu I (tsuku, tsuite) = tiba, sampai

umi = laut
kawa = sungai
koe = suara
ji = huruf
yuugata = sore
yuube = kemarin malam
uisukii = wiski
ka-ten = tirai
kuri-ningu = binatu

mukou = di sebelah sana
soba = sebelah, samping
~gawa = sebelah ~
~me = yang ke~
kado = sudut

jyouzu ni = dengan pandai
hakkiri = dengan jelas
nakanaka = (tidak) mudah, (diikuti bentuk negatif)

dokodemo = di mana pun
~shika = hanya (diikuti bentuk negatif)

iie=sama-sama, kembali (ucapan balasa singkat terhadap "doumo arigatou gozaimashita")

kosa kata japan^^

kowaremasu II (kowareru, kowarete) = rusak [misal kursi rusak]
waremasu II ( wareru, warete) = pecah [misal kaca pecah]
kiremasu II (kireru, kirete) = putus [misal tali putus]
yaburemasu II (yabureru, yaburete) = sobek [misal kertas sobek]
yogoremasu II (yogoreru, yogorete) = kotor [misal baju kotor]
kakarimasu I (kakaru, kakarete) = dipasang [misal kunci dipasang]
komimasu I (komu, konde) = macet, ramai [misal jalannya macet]
sukimasu I (suku, suite) = sepi, lengang [misal jalannya lengang]
otoshimasu I (otosu, otoshite) = menjatuhkan, kehilangan
sutemasu II (suteru, sutete) = membuang
hiroimasu I (hirou, hirotte) = memungut, mengambil
machigaemasu II (machigaeru, machigaete) = berbuat salah, keliru

sara = piring
chawan = mangkuk
koppu = gelas
bin = botol
garasu = kaca
himo = tali
fukuro = kantong
zubon = celana panjang
poketto = saku
kutsushita = kaos kaki
tebukuro = sarung tangan
saifu = dompet
teiki = abonemen
techou = buku catatan
shorui = surat-surat, dokumen

ima no [densha] = [kereta] yang barusan
~ryoume = gerbong yang ke~
amidana = rak (dalam kereta)
kono kurai = kira-kira sebesar ini

kamaimasen = tidak apa-apa (ucapan balasan terhadap "sumimasen" yang berarti maaf)
hontou da = betul
yokatta = syukurlah (pawa waktu merasa lega)

yang mao minat belajar bahasa japan,,,

Bahasa Inggris adalah bahasa yang menggunakan pola Subyek-Predikat-Obyek, demikian pula bahasa Perancis dan Spanyol.
Sedangkan bahasa Jepang adalah bahasa yang menggunakan pola Subyek-Obyek-Predikat. Pada umumnya Subyek diletakkan di awal baru kemudian obyek dan predikat pada akhir kalimat.


Subyek Obyek Predikat
Tanaka-san wa
Tanaka
ringo o
apel
tabemasu.
makan
Tom-san wa
Tom
terebi o
TV
mimashita.
menonton

"San" adalah bentuk penghormatan yang ditambahkan pada sebuah nama (sehingga tidak bisa ditambahkan pada penyebutan nama sendiri0.

"Wa" dan "o" adalah partikel. Ini seperti dalam bahasa Inggris tetapi dipakai setelah kata benda. Partikel sangatlah penting untuk struktur kalimat bahasa Jepang yang baik.

Membuat pertanyaan dalam bahasa Jepang sangatlah mudah! Susunan katanya juga mudah. Kalimat tanya dibuat hanya dengan menambahkan partikel "ka" pada akhir kalimat. Sedangkan tanda tanya (?) tidak dipakai dalam bahasa Jepang.

Tanaka-san wa
ringo o tabemasu ka.
田中さんはりんごを食べますか。
Apakah Tuan Tanaka makan apel?
Tom-san wa terebi o mimashita ka.
トムさんはテレビを見ましたか。
Apakah Tuan Tom melihat TV?

Apakah anda berpikir bahwa bahasa Jepang sulit dipelajari?

Saya akan bilang: TIDAK! Memang sih agak sulit untuk menguasai menulis bahasa Jepang, tetapi untuk berbicara dalam bahasa Jepang tidaklah sesulit yang anda kira.

Berikut kenyataan yang ada tentang bahasa Jepang:

(1) Bahasa Jepang mudah untuk diucapkan. Hanya terdiri dari 5 bunyi: a, i, u, e dan o.

(2) Kata benda dalam Bahasa Jepang tidak memiliki gender (tidak mengenal pria wanita) dan jarang bekaitan dengan bentuk jamal. Dalam kebanyakan kata benda bahasa Jepang, jumlah tidaklah menjadi pembicaraan utama. Satu kata bisa dipakai untuk menunjukkan satu atau banyak.

Contoh:

- hon = sebuah buku atau buku-buku

- kuruma= sebuah mobil atau banyak mobil

(3) Konjugasi kata kerja tidak terpengaruh oleh gender atau jumlah. Kata kerja yang sama bisa dipakai tanpa terpengaruh oleh obyek.

Contoh:

Watashi wa bideo o yoku mimasu.

Saya sering menonton video
Kare wa terebi o yoku mimasu.

Dia sering menonton televisi

(4) Kata kerja bahasa Jepang hanya memiliki dua tata bahasa: bentuk sekarang dan bentuk lampau.Bentuk sekarang mengacu kepada tindakan kebiasaan atau yang akan datang. Bentuk lampau digunakan untuk yang sudah terjadi.

Sederhana bukan?

Praising Appearance / Intelligence / Characteristic


Kirei
Pretty
Cantik


Kawai
Cute
Manis



Utsukushii
Beautiful
Cantik


Adorable



Kashikoi
Clever
Pandai



Atama ii
Smart
Cerdik


Tensai teki
Genius
Jenius


Shinsetsu
Kind
Baik hati


Shitashimiyasui
Friendly
Ramah


Kanjigayoi
Pleasant
Menyenangkan


Sweet
Baik hati

Request / Command



Kiite
Listen
Dengarkan!


Matte
Wait
Tunggu


Kinasai
Come
Kesini!


Go!
Pergilah!


Shizukani
Quiet!
Jangan ramai!


Ochitsuite
Relax!
Tenang!


Demo
But...
Tetapi...


Dame desu
Bad
Tidak boleh


Chigaimasu
Wrong
Bukan!


Yamete kudasai
Stop
Berhenti!


Shinjirarenai
Unbelievable
Tidak percaya


Okashii desune
Strange
Aneh

Refusal


Iie
No!
Tidak!


Zettaini ariemasen
Never!
Sama sekali tidak!


Fukanou desu
Impossible!
Tidak mungkin!


Baka ie
Nonsense!
Mustahil!


Tasukete
Help
Tolong



Mate
Wait
Tunggu



Tomare
Stop
Berhenti


Hasire
Run
Lari



Kaji da
Fire
Kebakaran



Suri da
Pickpocket
Copet



Dorobou
Thief
Pencuri



Goutou
Robber
Rampok

Chadō atau Sadō~

Upacaha Minum Teh
------------------------------
Chadō atau Sadō

Anda tahu caranya minum teh ? Saya yakin Anda pasti tahu. Namun minum teh yang dimaksud dalam upacara ini bukanlah minum dalam pengertian seperti yang mungkin Anda kenal. Merasakan ketika bibir mulai bersentuhan dengan air teh yang ada di gelas, merasakan dan mengirup aromanya serta ketika Anda menyerumutnya terasa suatu kekuatan kehidupan mulai mengalir memasuki diri. Sangat tidak sederhana seperti yang saya bayangkan selama ini.

Tentu saja, upacara minum teh ini adalah salah satu cara meditasi yang mulai dipopulerkan oleh pendeta Buddha dari kelompok Eisai dan Dogen menyebarkan ajaran Zen. Kalau Anda mengetahui lebih lanjut pasti akan lebih menakjubkan lagi karena seni minum teh ini harus dipelajari secara khusus dan ada sekitar 36 aliran dari upacara unik ini dan beberapa aliran tertentu juga mempunyai cabang atau aliran baru. Tidak cukup hanya dipelajari atau dipraktekkan saja namun juga harus terus diperdalam dan disempuranakan yang kadang memakan waktu bertahun tahun bahkan mungkin juga seumur hidup.

Karena acara minum teh ini biasanya dilakukan oleh sekelompok orang, maka pengetahuan tuan rumah untuk mengaatur ruangan untuk upacara (chashitsu) yang meliputi pemilihan lukisan dinding (kakejiku) bunga (chabana) sangatlah penting. Peralatan lainya seperti mangkuk keramik, sendok, teh dan sebagainya adalah dibuat khusus untuk upacara ini saja jadi bukan peralatan sehari hari. Berikut saya kitipkan beberapa penjelasan dari wikipedia : "Upacara minum teh mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang mencakup antara lain tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi peralatan upacara minum teh dan cara meletakkan benda seni di dalam ruangan upacara minum teh (chashitsu) dan berbagai pengetahuan seni secara umum yang bergantung pada aliran upacara minum teh yang dianut."

Penjelasan yang sangat tepat. Seperti yang saya sebutkan di awal, upacara minum teh ini adalah dianggap bagian dari meditasi oleh pelakunya. Karena kegiatan ini dilakukan dan dinikmati secara berkelompok, selain tuan rumah, tamu atau undangan juga tentu harus mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang sama tentang upacara ini. Tidak lucu tentu saja, kalau tuan rumah susah payah menyiapkan upacara namun tamu yang hadir tidak faham sama sekali dan langsung datang dan teguk begitu saja. [oketo: 08/Aug/09]

~agy_chan~

Tentang porno
Pertanyaan lain adalah mangapa
komik Jepang banyak porno. Tetapi walaupun bagi orang Indonesia
kebanyakan komik Jepang berbau porno, dari standar Jepang
kebanyakan komik Jepang bukan porno. Tentu saja gambar wanita
cantik disukai oleh pembaca laki-laki. Sejak zaman Edo, gambar
porno sudah menjadi satu unsur yang penting dalam kesenian Jepang.
Hampir semua pelukis besar Ukiyoe (grafis cukilan kayu
tradisional Jepang), misalnya KITAGAWA Utamaro (1753 ? - 1806),
KATSUSHIKA Hokusai (1760 - 1849), SUZUKI Harunobu (? - 1770),
melukis porno. (Untuk menghindari kesalahpahaman, saya menegaskan
bahwa komik porno Jepang bukan dikembangkan dari ukiyoe porno.
Komik porno juga satu genre komik, maka tidak ada kaitannya
dengan ukiyoe. Komik yang berbau porno untuk remaja muncul pada
akhir tahun 1960-an, dan ketika itu muncul unsur seksual dalam
komik untuk anak, seperti karya NAGAI Go^ "Harenchi Gakuen"
artinya "Sekolah yang tidak senonoh". Maksud saya
adalah sejak zaman Edo budaya yang populer Jepang mengandung
porno.) Ukiyoe berdampak besar kepada pelukis Barat, misalnya
Gaugin dan Gogh. Sekarang baik Ukiyoe biasa maupun Ukiyoe porno
dinilai tinggi sebagai kesenian di seluruh dunia, dijual-belikan
dengan harga mahal sekali. Tentu saja, meskipun dinilai sebagai
kesenian yang bernilai tinggi, di sekolah di Jepang tidak
mengajar ukiyoe yang porno. Murid sekolah hanya belajar ukiyoe
biasa.
Pada saat ini komik porno Jepang juga digemari di seluruh dunia.
Di negara Timur Tengah juga disukai anime Jepang yang cukup
erotis. (Buktinya lihat situs BBS ini yang tertulis dalam bahasa Arab. Pasti dari standar Timur Tengah anime ini tergolong
sejenis porno.) Komik porno juga salah satu perwujudan daya
kreatif. Sebagai orang Jepang, saya sangat merasa bangga daya
kreatif komik Jepang dinilai tinggi di seluruh dunia. Memang ada
komik porno yang jelek dan membosankan, tetapi hal ini sama dalam
bidang kesenian lain. Kalau ada yang mau mengkritik komik porno
Jepang, mereka harus mawas diri apakah mereka bisa menulis komik
yang lebih unggul.

Akhir-akhir ini masalah majalah
Playboy versi Indonesia menghebohkan Indonesia, tetapi kalau
melihat sejarah Jepang keberadaan porno tidak begitu mempengaruhi
moral. Setidak tidaknya 300 tahun lalu ukiyoe porno sudah beredar
cukup luas dalam masyarakat Jepang. Kalau moralnya rendah, mana
mungkin Jepang menjadi negara modern melalui Restorasi Meiji ?
Kalau saya mengatakan tentang RUU anti porno, Indonesia masih ada
banyak masalah yang jauh lebih berat daripada masalah porno.
Masalah paling penting di bidang moral adalah memberantas korupsi
dan menegakkan hukum dan keadilan. Walaupun dipenuhi dengan
porno, toko mesin judi Pachinko, suka sekali minum minuman keras,
masyarakat dan negara Jepang masih berjalan, lebih tertib dan
efisien dan bersih daripada Indonesia. Dilihat dari pandangan
orang Amerika, katanya porno Jepang lebih brutal daripada porno
Amerika. Tetapi di Jepang kasus perkosaan jauh lebih sedikit
daripada Amerika. Di Arab Sudi mungkin tidak beredar porno,
tetapi orang Indonesia sudah tahu betapa banyak terjadi tragedi
TKW Indonesia di sana. Tingkat moral dan angka kriminal seksual
tidak selalu tergantung pada keberadaan pornografi. Walaupun bisa
memberantas pornografi, tetapi jika dipenuhi korupsi dan tanpa
keadilan, masyarakat tersebut menjadi busuk. Menurut kesan saya,
RUU anti porno itu seperti orang yang seluruh badannya berlumuran
kotoran mau mencuci ujung jari saja. Soal moral itu masalah hati.
Moral tidak bisa didorong oleh undang-undang. Pada intinya saya
tidak bisa mengerti mengapa ada yang mau membuang kebebasan
berekspresi yang diinjak-injak selama Orde Baru dan baru mulai
pulih hanya 8 tahun lalu ?


Saat seminar saya tidak menyediakan contoh ukiyoe, sekarang saya
akan memperkenalkan karya KITAGAWA Utamaro.
foto kiri: Ukiyoe porno oleh Utamaro. (Sayangnya saya memotong
bagian kemaluan dari gambarnya, karya pelukis maestro sperti
Utamaro. Ada yang mau melihat gambar yang utuh, silakan lihat
situs Jerman ini. http://www.rogersart.de/Sex/Utamaro/index.htm )
foto tengah: Ukiyoe "Nanbaya Okita" oleh Utamaro. Okita
adalah nama pelayan salah satu mizutyaya (kafe zaman Edo) namanya
Nanbaya.
foto kanan: gambar manga pelayan "maid cafe". Maid cafe
adalah kafe yang pelayannya berseragam seperti maid melayani tamu.
Sekarang maid cafe ada banyak di sekitar kota Akihabara, kota
komputer dan alat listrik, tanah suci untuk Otaku. Pada zaman
Utamaro 200 tahun lalu dan zaman sekarang, pelayan kafe menjadi
tema lukisan.


~agy_chan~

japan,,japan,,japan,,part 2

Tentang agama
Dalam tanya jawab, saya ditanya
mengapa orang Jepang yang beragama begitu sedikit. Tentu saja
masalah ini terlalu besar bagi saya untuk menjawab. Saat itu saya
menjawab bahwa penyebabnya selama zaman Edo 250 tahun
Pemerintahan TOKUGAWA Bakufu tidak menjamin kebebasan agama,
serta sesudah zaman Meiji orang Jepang sibuk memperlajari hasil
peradaban modern Barat, tidak ada kesempatan untuk mempedulikan
agama. Tetapi sebaiknya saya menambah faktor bahwa pemerintahan
Meiji memaksa agama Shinto versi negara kepada rakyat. Serupa
dengan zaman Edo, sampai Perang Dunia Kedua selesai, rakyat
Jepang tidak dijamin kebebasan agama. Sesudah kalah Perang Dunia
Kedua, Shinto versi negara tidak berpengaruh lagi kepada rakyat.
Rakyat Jepang sibuk untuk memperbaiki kehidupannya di dunia ini
daripada dunia akhirat.

Dasarnya selama hampir satu
setengah abad, Jepang sibuk untuk usaha dunia ini.
Ketidakpedulian tentang agama tidak berarti masyarakat Jepang
tidak punya moral. Menurut pengalaman saya di Indonesia, orang
Jepang di bidang moral tidak lebih jelek daripada orang Indonesia.
Orang Islam dan Kristen (yaitu penganut agama Semitic monoteism)
cenderung berpikir moral berasal dari agama. Tetapi hal itu tidak
benar. Di Eropa juga, Adam Smith sudah menjelaskan asal moral,
tidak berdasarkan atas agama. Dalam karyanya "The theory of
moral sentiments" (Teori perasaan moral), moral berasal dari
naluri asli yang peduli terhadap orang lain, serta pengalaman
dalam masyarakat. Mungkin Ruth Benedict tidak pernah membaca
karya Smith ini. Ruth Benedict menggolongkan kebudayaan Jepang
sebagai "shame culture"(budaya malu) dan kebudayaan
Barat sebagai "guilt culture"(budaya dosa) dalam
karyanya "The Chrysanthemum and the Sword : Patterns or
Japanese Culture"(judul bahasa Jepang: "Kiku to Katana").
Kalau dia pernah membaca karya Smith ini, bisa memahami "guilt
culture" berdasarkan di atas "shame culture"dan
kedua-duanya tidak bisa dipisahkan.
Apalagi kedisiplinan, sama sekali tidak berdasar atas agama.
Seperti dikatakan oleh Lenin, instansi yang mengajar (atau
memaksa) kedisiplinan kepada manusia adalah pabrik dalam sistem
kapitalisme. Selain pabrik, kedisiplinan diajarkan di sekolah dan
tentara. Di Jepang sistem wajib pendidikan dan sistem wajib
militer sekaligus mulai berlaku pada awal zaman Meiji.

Memang orang Jepang tidak
mempercayai agama tertentu, tetapi hal itu tidak berarti orang
Jepang tidak melakukan ibadah agama. Pada tahun baru, kebanyakan
orang Jepang berkunjung ke kuil Buddha atau kuil Shinto untuk
berdoa keselamatan dan kebahagiaan selama tahun baru ini. Ini
namanya hatsumoude ("hatsu" berarti pertama kali,
"moude" berarti ziarah ke kuil atau tempat suci). Saat
itu kuil-kuil terkenal sangat ramai. Satu tahun beberapa kali,
terutama hari ulang tahun meninggalnya kerabat dekat atau bon (pertengahan
bulan Juli atau Agustus) atau higan (21 Maret dan 23 September)
berziarah ke makam nenek moyang. Ini namanya hakamairi. ("haka"
artinya makam, "mairi" artinya pergi, ziarah). Saat
menikah, banyak orang yang melakukan upacara pernikahan di gereja.
Tetapi pada umumnya orang Jepang tidak tahu ajaran agama dan
tidak punya minat pada ajarannya. Orang Jepang sendiri menganggap
semua itu kebiasaan, bukan kegiataan agama.

suasana hatsumoude di Heian Jinguu
di Kyoto, kuil Shinto yang terkenal (foto kiri) dan hakamairi (foto
kanan)

JAPAN,,,JAPAN,,JAPAN,,^^

Kalo ditanya kebudayaan
dari negara mana yang
kita sukai, qta pastinya
bakal jawab " JA....PAN....WE LOVE U.... MUACH...MUACH... "( seandainya bisa dicium >0<, hikz...hikz...T0T). Pwendz...do you want to know about our lovely countries???( sok menginggris segala...cape deh...). .we will try to explain about this country to you.ok???(maafin kalo salah eja dll.hohoho) SO....LET'S GO READ FR3NDZ...
Jepang adalah sebuah negara di Asia Timur yang terletak di suatu rantai kepulauan benua Asia di ujung barat Samudra Pasifik.Sebutan resmi Jepang dalam bahasa Jepang ialah Nipponkoku atau Nihonkoku (日本国), yang berarti "negara Jepang". Biasanya, Jepang juga dipanggil dengan sebutan "negeri Matahari Terbit".

Jepang menganut sistem negara monarki konstitusional ( kekaisaran) berdasarkan sistem Britania. Dalam segi ekonomi, Jepang termasuk salah satu negara yang menguasai pasar ekonomi dunia. Ekonomi pasar bebas dan industri Jepang merupakan ketiga terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan Republik Rakyat Cina dilihat dari segi paritas daya beli internasional. Ekonominya sangat efisien dan bersaing dalam area yang berhubungan dengan perdagangan internasional, tapi produktivitas lebih rendah di bidang agriklutur, distribusi, dan pelayanan.

Walaupun Jepang merupakan salah satu negara yang maju, Jepang tetap tidak meninggalkan kebudayaan-kebudayaannya yang keren-keren tersebut. Pada saat-saat tertentu, jepang tetap memakai pakaian ciri khasnya. ( hebat bukan??? palagi jaman modern kayak sekarang).

Nah cukup buat ulasan tentang jepangnya. NOW, about kebudayaan yang kita sukai..

kalo tentang kebudayaanya sih sebenarnya kami suka semuanya. palagi musim-musim tertentu bunga sakuranya yang mekar.. oh....romantisnya... ( sambil membayangkan diri kami memakai Yukata sambil berjalan-jalan di bawah pohon sakura. hehehehe....)
juga kimononya yang keren-keren n pakenya berlapis-lapis...(apa g berat tuh pake kain lebar segitu banyaknya. ckckckck... pantes aja orang jepang pekerja keras, lha mau-maunya bawa baju berlapis-lapis kemana-mana. tiap hari lagi. ckckck..). Kuil-kuilnya juga yang masih terawat sampe sekarang bahkan terkenal karena sangking banyaknya dan mistisnya.( g kayak indonesia, tempat sejarahnya udah banyak yang bobrok.gile...sayang banget).


Aoi Matsuri yaitu perayaan yang dilangsungkan setahun sekali di Tokyo pada bulan Mei. Menurut agam shinto, Aoi Matsuri berati ritual yang dipersembahkan untuk Kami ( bukan buat qta loh, tapi dewa),sedangkan menurut pengertian sekularisme berarti festival, perayaan atau hari libur perayaan.
Sebagian besar matsuri diselenggarakan dengan maksud untuk mendoakan keberhasilan tangkapan ikandan keberhasilan panen (beras, gandum, kacang, jawawut, jagung), kesuksesan dalam bisnis, kesembuhan dan kekebalan terhadap penyakit, keselamatan dari bencana, dan sebagai ucapan terima kasih setelah berhasil dalam menyelesaikan suatu tugas berat. Matsuri juga diadakan untuk merayakan tradisi yang berkaitan dengan pergantian musim atau mendoakan arwah tokoh terkenal. Makna upacara yang dilakukan dan waktu pelaksanaan matsuri beraneka ragam seusai dengan tujuan penyelenggaraan matsuri.

Perayaan ini disebut Aoi Matsuri karena daun tanaman Asarum caulescens (bahasa Jepang: Futaba Aoi) dijadikan hiasan selama perayaan, termasuk hiasan pada tutup kepala dan atap tandu. Aoi Matsuri sudah dicatat dalam literatur Jepang sebelum abad pertengahan.

Menariknya dari perayaan ini yaitu, perayaan ini diikuti oleh sebagian besar masyarakat daerah kyoto dan dilangsungkan selama 3 hari . ( WOW....*0*..). so, g heran deh kalo di omongin sebagai salah satu perayaan yang terbesar di Jepang. belum lagi sambil angkat-angkat benda-benda. apa g cape yah??? trus kalo mau maka, mandi, pipis gimana yah???jadi heran deh..
sangking besarnya, banyak juga turis yang memfot buat kenang-kenangan loh. pa lagi make up n bajunya yang lucu-lucu. walah..... G kuat....


~agy_chan~

Senin, 19 Oktober 2009

konfirmasi about miyabi2an ini...


Sebuah konfirmasi:

Sebagian besar masyarakat Indonesia mungkin tahu tentang rencana penggarapan film “Menculik Miyabi”, sebuah film oleh Maxima Pictures. Dari awal pembentukan ide ini, gue didaulat sebagai penulis naskah (scriptwriter) dan pemeran utama untuk film tersebut. Gue rasa ini akan menjadi film yang cerdas, lucu, dan komedik tanpa harus ada unsur porno sedikit pun. Tadinya gue berpikir seperti itu.

Namun, pada perkembangannya, banyak kontroversi yang ada di dalam masyarakat. Banyak yang menolak, banyak yang menentang, terutama dari FPI dan MUI. Gue pribadi, sebagai penulis naskah yang merasa karya gue tidak akan jorok dan porno (gue sendiri gak suka komedi seks yang ada marak di bioskop Indonesia), gue maju dengan idealisme gue untuk membuat film komedi dengan Miyabi tanpa harus porno-pornoan.

Perkembangannya pun pesat. Membaca komentar orang-orang, terutama dari orangtua gue, keluarga, dan bahkan dari beberapa situs yang menentang seperti Komisi Pencekalan Miyabi, gue jadi memikirkan ulang atas keterlibatan gue di film ini. Semua hal ini membuat gue jadi berpikir tentang pembaca gue, yang masih anak SMP, SMA, bahkan anak SD, yang mungkin saja membaca buku gue dan ingin tahu project gue selanjutnya dan malah secara “tidak sengaja” berkenalan dengan Miyabi karena gue lagi menggarap film tersebut. Tekanan tanggungjawab moral gue seperti ini kepada pembaca gue, plus tekanan sosial keluarga gue, dan kepentingan gue sendiri, membuat gue pada akhirnya memutuskan untuk mundur dari film ini, baik sebagai penulis skenario maupun pemain di dalamnya. So, there. I quit.

Kabar terakhir yang gue tahu dari Maxima, mereka masih akan menjalankan Menculik Miyabi, sutradaranya tetap mas Rako Prijanto (D’Bijis, Ungu Violet), dan penulis skenario-nya, seperti gue terakhir ketemu, adalah Raditya Mangunsong (Kamulah Satu-Satunya, Untuk Rena). Semoga menjawab pertanyaan pembaca, dan teman-teman sekalian.

Always your humble writer,

~agy_mizuky~